Kemiskinan dan Kesenjangan: Penyebab dan Dampak Kemiskinan
6/7.3 Penyebab dan Dampak Kemiskinan
Pada umumnya di negara berkembang
seperti Indonesia penyebab - penyebab kemiskinan adalah sebagai
berikut :
a.
Laju Pertumbuhan penduduk
Meningkatnya jumlah penduduk membuat Indonesia makin terpuruk
dengan keadaan ekonomi yang belum mapan. Jumlah penduduk yang bekerja tidak sebanding dengan jumlah beban
ketergantungan. Penghasilan yang minim ditambah dengan banyaknya beban
ketergantungan yang harus ditanggung membuat penduduk hidup di bawah garis
kemiskinan.
b.
Angkatan Kerja , Penduduk yang bekerja dan pengangguran
Secara garis besar penduduk suatu
negara dibagi menjadi dua yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Yang
tergolong sebagai tenaga kerja ialah penduduk yang berumur didalam batas usia
kerja. Batasan usia kerja berbeda - beda disetiap negara yang satu dengan yang
lain. Batas usia kerja yang dianut Indonesia adalah minimum 10 tahun tanpa
batas umur maksimum. Jadi setiap orang atau semua penduduk berumur 10 tahun
tergolong sebagai tenaga kerja. Sisanya merupakan bukan tenaga kerja yang
selanjutnya dapat dimasukkan dalam kategori beban ketergantungan atau termasuk
pengangguran terbuka.
c.
Distribusi Pendapatan dan pemerataan pembangunan
Distribusi pendapatan nasional
mencerminkan merata atau timpangnya pembagian hasil pembangunan suatu negara di
kalangan penduduknya.
d.
Tingkat Pendidikan yang rendah
Rendahnya kualitas penduduk juga
merupakan salah satu penyebab kemiskinan di suatu negara. Ini disebabkan karena
rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan tenaga kerja.
e.
Kurangnya perhatian dari pemerintah
Pemerintah yang kurang peka
terhadap laju pertumbuhan masyarakat miskin dapat menjadi salah satu faktor
penyebab kemiskinan
Dampak dari kemiskinan terhadap masyarakat umumnya
begitu banyak dan kompleks:
a.
Pengangguran. Sebagaimana kita ketahui jumlah pengangguran
terbuka tahun 2007 saja sebanyak 12,7 juta orang. Jumlah yang cukup “fantastis”
mengingat krisis multidimensional yang sedang dihadapi bangsa saat ini. Dengan
banyaknya pengangguran berarti banyak masyarakat tidak memiliki penghasilan
karena tidak bekerja. Karena tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan
mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan pangannya. Secara otomatis pengangguran
telah menurunkan daya saing dan beli masyarakat. Sehingga, akan memberikan
dampak secara langsung terhadap tingkat kekerasan.
b.
Kekerasan: kekerasan yang marak terjadi akhir-akhir
ini merupakan efek dari pengangguran. Karena seseorang tidak mampu lagi mencari
nafkah melalui jalan yang benar dan halal. Ketika tak ada lagi jaminan bagi
seseorang dapat bertahan dan menjaga keberlangsungan hidupnya maka jalan pintas
pun dilakukan. Misalnya, merampok, menodong, mencuri, atau menipu.
c.
Pendidikan: Tingkat putus sekolah yang tinggi
merupakan fenomena yang terjadi dewasa ini. Mahalnya biaya pendidikan membuat
masyarakat miskin tidak dapat lagi menjangkau dunia sekolah atau pendidikan.
d.
Kesehatan: Seperti kita ketahui, biaya pengobatan saat
ini sangatlah mahal. Hampir setiap klinik pengobatan apalagi rumah sakit swasta
besar menerapkan tarif atau ongkos pengobatan yang biayanya tidak mampu
dijangkau oleh kalangan bawah.
e.
Konflik sosial bernuansa SARA: Tanpa bersikap munafik
konflik SARA muncul akibat ketidakpuasan dan kekecewaan atas kondisi miskin
yang akut. Hal ini menjadi bukti lain dari kemiskinan yang kita alami.
f.
Fenomena bencana alam: kerap melanda negeri ini yang
berdampak langsung terhadap meningkatnya jumlah orang miskin. Kesemuanya
menambah deret panjang daftar kemiskinan. Dan, semuanya terjadi hampir merata
di setiap daerah di Indonesia. Baik di perdesaan maupun perkotaan.
Comments
Post a Comment