Bahasa Indonesia 2 : Penalaran Induktif, Deduktif, dan Silogisme
PENALARAN
Pengertian
Ø Penalaran
adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis,
berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang
menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui, proses
inilah yang disebut menalar.
Ø Penalaran
adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta
yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan.
Ø Data atau
fakta yang akan dinalar itu boleh benar boleh tidak benar.
Proposisi
dan Term
1. Kalimat pernyataan yang
dapat dipergunakan sebagai data itu disebut proposisi.
2. Proposisi
dapat dibatasi sebagai pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau dapat
ditolak karena kesalahan yang terkandung di dalamnya.
3. Term adalah kata atau
kelompok kata yang dapat dijadikan subjek atau predikat dalam sebuah kalimat
proposisi.
Contoh Proposisi :
·
Semua manusia akan mati pada suatu waktu.
·
Beberapa orang Indonesia mempunyai kekayaan yang
berlimpah.
·
Kota Bandung hancur dalam perang dunia kedua karena
bom atom.
·
Semua gajah telah punah tahun 1980.
Catt: kedua kalimat pertama dapat dibuktikan
kebenarannya. Kedua kalimat terakhir dapat ditolak karena kebenarannya tidak
sesuai dengan fakta/tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh Term :
·
Semua
tebu manis.
Semua tebu adalah term, manis adalah term.
Empat
Jenis Lingkaran Euler Proposisi
1. Suatu perangkat yang
tercakup dalam subjek sama dengan perangkat yang terdapat dalam predikat.
Semua S adalah semua P
(Semua sehat adalah semua tidak sakit)
2. Suatu
perangkat yang tercakup dalam subjek menjadi bagian dari perangkat predikat.
Semua S adalah P
(Semua sepeda beroda)
Sebaliknya,
perangkat predikat bagian dari perangkat subjek.
Sebagian
S adalah P
(Sebagian
binatang adalah gajah)
3. Suatu perangkat yang
tercakup dalam subjek berada di luar perangkat predikat.
Tidak satu pun S adalah P
(Tidak seorang pun manusia adalah binatang)
4. Sebagian perangkat yang
tercakup dalam subjek berada di luar perangkat predikat.
Sebagian S tidaklah P
(Sebagian
kaca tidaklah bening)
Jenis – Jenis Proposisi :
1. Berdasarkan
Bentuknya
Berdasarkan bentuk, proposisi dapat dibagi menjadi 2,
yaitu :
Proposisi Tunggal, tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu
subjek dan satu predikat atau hanya mengandung satu pernyataan.
Contoh :
·
Semua petani harus bekerja keras.
·
Setiap pemuda adalah calon pemimpin.
Proposisi Majemuk, majemuk atau jamak adalah proposisi
yang terdiri dari satu subjek dan lebih dari satu predikat.
Contoh :
·
Semua
petani harus bekerja keras dan hemat.
Semua
petani harus bekerja keras.
dan
Semua
petani harus hemat.
2. Berdasarkan
Sifatnya
Berdasarkan sifat, proporsis dapat dibagi ke dalam 2
jenis, yaitu:
Kategorial adalah proposisi yang hubungan antara
subjek dan predikatnya tidak membutuhkan / memerlukan syarat apapun.
Contoh :
·
Semua
Bajai beroda tiga.
·
Sebagian
binatang tidak berekor.
Kondisional adalah proposisi yang membutuhkan syarat
tertentu di dalam hubungan subjek dan predikatnya. Proposisi dapat dibedakan ke
dalam 2 jenis, yaitu: proposisi kondisional hipotesis dan disjungtif.
Contoh
·
proposisi kondisional: jika hari mendung maka akan
turun hujan
·
proposisi kondisional hipotesis: Jika harga BBM turun
maka rakyat akan bergembira.
·
proposisi kondisional disjungtif: Christiano ronaldo
pemain bola atau bintang iklan.
3. Berdasarkan
kualitasnya
Berdasarkan kualitas, proposisi juga dapat dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu:
Positif (afirmatif) adalah proposisi yang membenarkan
adanya persesuaian hubungan antar subjek dan predikat.
Contoh:
·
Semua dokter adalah orang pintar.
·
Sebagian manusia adalah bersifat sosial.
Negatif adalah proposisi yang menyatakan bahawa antara
subjek dan predikat tidak mempunyai hubungan.
Contoh:
·
Semua harimau bukanlah singa.
·
Tidak ada seorang lelaki pun yang mengenakan rok.
4. Berdasarkan
Kuantitasnya
Berdasarkan kuantitas., proposisi dapat dibedakan ke
dalam 2 jenis, yaitu:
Umum adalah predikat proposisi membenarkan atau
mengingkari seluruh subjek.
Contoh:
·
Semua gajah bukanlah kera.
·
Tidak seekor gajah pun adalah kera.
Khusus adalah predikat proposisi hanya membenarkan
atau mengingkari sebagian subjeknya.
Contoh:
·
Sebagian mahasiswa gemar olahraga.
·
Tidak semua mahasiswa pandai bernyanyi.
PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF
Kegiatan
penalaran dapat bersifat ilmiah dan non ilmiah. Dari prosesnya, penalaran dapat
dibedakan sebagai penalaran deduktif dan induktif.
·
Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif bertolak dari sebuah konklusi atau
simpulan yang didapat dari satu atau lebih pernyataan yang lebih umum.
·
Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah penalaran yang bertolak dari
pernyataan-pernyataan khusus dan menghasilkan simpulan yang umum.
1. Macam –
Macam Penalaran Deduktif
·
Silogisme
Silogisme
adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun
dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta
lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2
pendapat dan 1 kesimpulan.
·
Entimen
Entimen
adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme
premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
2. Ciri –
Ciri Paragraf Berpola Deduktif
·
Letak kalimat utama di awal paragraph
·
Diawali dengan pernyataan umum disusul dengan uraian
atau penjelasan khusus
·
Diakhiri dengan penjelasan.
3. Macam –
Macam Penalaran Induktif
·
Generalisasi
Generalisasi
adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang
diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam
pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data
statistik, dan lain-lain.
4. Macam –
Macam Generalisasi
·
Generilasasi Sempurna
Adalah
generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang
berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
5. Ciri-ciri
paragraf berpola induktif
Paragraf berpola induktif memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
·
Letak kalimat utama di akhir paragraph
·
Diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan
diakhiri dengan pernyataan umum
·
Paragraf induktif diakhiri dengan kesimpulan
6. Silogisme
Unsur-unsur yang terdapat dalam Silogisme :
·
Premis Umum (Premis Mayor) à
menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu (A) memiliki sifat atau hal
yang tersebut pada (B)
·
Premis Khusus (Premis Minor) à
menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (C) adalah anggota golongan tertentu
(A)
·
Simpulan: menyatakan bahwa sesuatu atau seseoarng itu
(C) memiliki sifat atau hal yang tersebut pada B
Rumus :
·
PU : Semua A=B
·
PK : Semua C=A
·
S : Semua C=B
Jenis- Jenis Silogisme
1. Silogisme
Kategorial
2. Silogisme
Hipotesis
3. Silogisme
Alternatif
4. Entimen
Berikut
ini adalah contoh dari kalimat Proposisi dan Silogisme yang menjadi tugas dari
mata kuliah Bahasa Indonesia 2.
PROPOSISI
1. Tidak
semua aktiva bersaldo normal di debet ( T )
2. Semua
harta lancer masuk ke aktiva lancer ( T )
3. Profesi
akuntansi sepenuhnya sama dengan profesi manajemen ( F )
4. Semua
akun ada pada laporan arus kas ( F )
SILOGISME
1. Silogisme
Hipotesis
·
Semua mahasiswa kelas 3EB20 sangat rajin.
Ryan
adalah mahasiswa kelas 3EB20.
Ryan
sangat rajin.
·
Semua ungags berkembangbiak dengan cara bertelur.
Ayam
adalah binatang jenis ungags.
Ayam
berkembangbiak dengan cara bertelur.
2. Silogisme
Kategorial
·
Jika hutan banyak yang gundul , maka akan terjadi
global warming.
Sekarang
terjadi global warming.
Maka
hutan banyak yang gundul.
·
Jika tugas kuliah tidak dikerjakan, nilai IP akan
jelek.
Rendy
tidak mengerjakan tugas kuliah.
Jadi
nilai IP Rendy jelek.
3. Silogisme
Alternatif
·
Gatov suka Phia atau Ehmi.
Gatov
suka Ehmi.
Jadi,
Gatov tidak suka Phia
·
Hari kamis kuliah di kampus D atau E.
Hari
kamis kuliah d kampus E.
Jadi, hari
kamis tidak kuliah di kampus D
4. Entimen
·
Anak yang rajin pasti menjadi bintang kelas.
Andi
adalah anak yang rajin.
Andi
menjadi bintang kelas.
Entimen :
Ari menjadi bintang kelas, karena ia anak yang rajin.
·
Semua orang yang membuat banyak penelitian adalah sarjana
besar.
Prof.
Budi Handoko membuat banyak penelitian.
Prof.
Budi Handoko adalah sarjana besar.
Entimen :
Prof. Budi Handoko melakukan banyak penelitian, karena ia adalah sarjana besar.
Ctt :
Contoh kalimat di atas belum tentu benar karena belum sepenuhnya dinilai oleh
dosen mata kuliah Bahasa Indonesia 2.
Comments
Post a Comment